Warga Amerika Serikat sangat mendukung pembaruan SIM dan dokumentasi pemerintah lainnya secara online, menurut sebuah laporan baru dari iProov.

iProov, pemimpin dunia dalam menyediakan teknologi otentikasi wajah untuk memastikan identitas pengguna online dengan aman, mengadakan survei terhadap warga AS untuk mengukur minat mereka terhadap layanan digital.

Sebanyak 90% responden mengatakan bahwa mereka akan membayar biaya tambahan untuk memperbarui SIM secara online, sementara hampir sepertiga (31%) mengakui bahwa mereka mengemudi dengan SIM yang sudah kedaluwarsa untuk menghindari kunjungan langsung ke DMV untuk menyelesaikan proses pembaruan.

"Sangat jelas bahwa konsumen lebih menyukai kenyamanan melakukan berbagai hal secara online," kata Joe Palmer, presiden iProov Inc. "Hingga saat ini, kunjungan langsung diperlukan untuk memastikan keamanan SIM dan dokumentasi sensitif lainnya. Dengan teknologi Genuine Presence Assurance dari iProov, hal tersebut telah berubah: organisasi sekarang dapat memverifikasi identitas pengguna secara online dengan aman. Hal ini memungkinkan seseorang untuk menyelesaikan aplikasi, misalnya peningkatan REAL ID, menggunakan smartphone atau komputer dari kenyamanan rumah mereka."

Lima tema utama muncul dari data laporan tersebut:

1. Warga AS ingin mengakses layanan secara online: Ketika ditanya bagaimana DMV dapat meningkatkan layanan pelanggan, pilihan yang paling populer adalah 'Izinkan saya melakukan berbagai hal secara online' (54%), yang mengalahkan pilihan lain seperti menawarkan lebih banyak lokasi atau waktu janji temu.

Dari daftar layanan yang ingin dilakukan secara online, responden dari semua jenis kelamin dan usia setuju dengan tiga layanan teratas: Memperpanjang SIM (54%), memperbarui surat izin mengemudi (48%), dan mendaftar untuk memilih (43%).

2. Warga AS bersedia membayar untuk kenyamanan online: Peluang pendapatan untuk DMV sudah jelas: 86% responden mengatakan bahwa mereka pasti akan membayar untuk memperbarui SIM atau KTP secara online atau akan mempertimbangkannya.

90% memberikan jumlah yang bersedia mereka bayarkan, dengan 35% mengatakan bahwa mereka akan membayar $20 ke atas.

3. Warga AS ingin DMV menyediakan layanan identitas online: Perekonomian AS bergantung pada kemampuan warga negara untuk membuktikan identitas mereka menggunakan SIM dan dokumentasi identitas. Sebagian besar orang Amerika (88%) telah menggunakan SIM mereka untuk membuktikan identitas di dunia nyata (baik ke bank atau organisasi lain) sementara 62% telah menggunakan SIM mereka untuk membuktikan identitas mereka secara online.

Ketika ditanya apakah DMV harus menyediakan layanan identitas digital bagi warga, hanya 12% yang menjawab "tidak"; 64% menjawab "ya" dan sisanya tidak tahu.

4. Warga AS mempercayai verifikasi wajah: Konsumen AS mempercayai verifikasi wajah (yang sangat berbeda dengan pengenalan wajah atau pengawasan). Ketika ditanya bagaimana DMV dapat melindungi identitas dengan aman, 45% mengatakan verifikasi wajah.

5. Departemen pemerintah kehilangan pendapatan karena warga negara menunda janji temu langsung: 31% responden mengakui bahwa mereka telah mengambil risiko denda dan mengemudi dengan SIM yang sudah kedaluwarsa daripada datang langsung ke DMV, sementara 42% telah menunda untuk mendapatkan ID NYATA karena memerlukan janji temu langsung.

"Ada peluang nyata bagi DMV untuk membuat hidup warga negara menjadi lebih mudah sekaligus meningkatkan pendapatan dan menyederhanakan operasi. Hal ini juga meningkatkan keamanan: teknologi verifikasi wajah biometrik telah terbukti lebih akurat daripada manusia dalam mencocokkan gambar dengan orang secara fisik."

"Pekerjaan kami dengan pemerintah di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa warga negara menginginkan pengalaman pengguna yang menyeimbangkan kenyamanan dengan jaminan keamanan dan privasi. Itulah yang diberikan oleh iProov."

Teknologi Genuine Presence Assurance iProov memungkinkan pemerintah dan perusahaan untuk memverifikasi identitas pengguna online dengan tingkat keamanan, kegunaan, privasi, dan inklusivitas tertinggi. Genuine Presence Assurance memberikan konfirmasi bahwa pengguna online adalah orang yang tepat (bukan penipu), orang yang nyata (bukan topeng atau foto atau video) dan bahwa mereka sedang melakukan otentikasi saat ini (bukan pemalsuan yang disuntikkan secara digital atau media sintetis lainnya).

iProov bekerja sama dengan pemerintah, bank, dan perusahaan lain secara global. Pemerintah Australia baru-baru ini memilih iProov untuk menyediakan verifikasi wajah untuk identitas digital nasional, bergabung dengan program identitas digital Singapura dan Estonia dalam menggunakan Jaminan Kehadiran Asli untuk memverifikasi pengguna secara online. iProov juga digunakan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Kementerian Dalam Negeri Inggris, dan Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).

Akses laporan: Identitas Digital di AS - Apa yang Diinginkan Orang Amerika dari DMV?

DMV Identitas Digital